![]() |
| Contoh vintage core (Pinterest) |
KUDUS - Tren fashion senantiasa berganti dengan cepat. Bisa saja, minggu ini trennya warna bold dan gaya berani berubah jadi serba beige dan nuansa vintage di minggu berikutnya.
Perubahan cepat tren busana ini otomatis membuat anak muda yang FOMO nggak mau ketinggalan update. Apalagi jika ada gaya yang viral, seperti busana shimmer-shimmer atau warna sage saat lebaran lalu.
Coba tanyakan pada diri sendiri, berapa baju yang kebeli karena tergoda tren sesaat atau sensasi viral? Lalu berapa picis baju yang akhirnya jadi penunggu lemari?
Sebelum mengikuti tren itu, ada baiknya kamu menemukan style yang otentik buat diri sendiri. Selain bisa jadi identitas dan personal branding, gaya yang khas kamu juga bikin lebih selektif membeli baju. Otomatis, kamu juga akan lebih hemat.
Ladies pasti nggak mau kalau uang hasil kerja keras di era in this economy berakhir di marketplace karena nggak bisa nahan diri.
Artikel ini akan mengajak ladies untuk memahami apa itu personal style dan bagaimana caranya menemukan gaya yang otentik.
Personal Style
Dikutip dari laman theeverygirl, personal style atau gaya personal adalah cara kamu mengekspresikan diri lewat busana dan aksesoris, serta bagaimana kamu mewujudkan fesyen ke dalam kehidupan sehari-harimu.
Mau itu vintage, Y2K, ataupun minimalis. Style yang mewakili jati diri kamu itu yang dinamakan personal style.
Jangan samakan antara fashion dan style ya. Fashion sifatnya umum dan mengikut tren. Sementara style adalah bagaimana individu mengekspresikan diri secara otentik dan khas.
Lalu bagaimana cara menemukan personal style?
Pertama, mencari inspirasi
Influencer di Tiktok, selebgram di Instagram, selebriti, atau malah kakak-kakak stylist yang kamu temui di jalan bisa jadi sumber inspirasi.
Manfaatkan media sosial untuk melihat para influencer berpengaruh dan cermati, mana yang kerasa klop di kamu. Ladies juga bisa jadi tanpa sadar mem-follow akun yang menginspirasi.
Kalau belum juga ketemu, Pinterest bisa jadi sahabat kamu. Manfaatkan fitur pin untuk membuat moodboard.
Kedua, lihat isi lemari
Percaya atau tidak kita cenderung memakai baju yang kita nyaman dan sukai. Lihat baju mana yang sering kamu pakai, di luar kaos harian dan celana kolor untuk rumah ya.
Kita juga secara naluri nggak akan memakai baju yang tidak nyaman dan kerasa nggak cocok dari lemari.
Belajar memilah tumpukan baju di lemari itu. Maka kamu bisa tahu gaya baju bagaimana yang kamu sukai.
(Dari sini, kamu juga bisa belajar tentang capsule wardrobe).
Ketiga, berani bereksperimen
Saat mencari personal style, ladies harus ingat jika bermain pakaian dan style harus menyenangkan. Kamu punya banyak kesempatan untuk bereksperkmen dan mencoba hal baru. Termasuk mempadupadakan gaya yang sebelumnya belum pernah kepikiran.
Jangan khawatir kalau nggak bisa langsung nemuin personal stylemu. Ambil waktu sebanyak-banyaknya untuk mencoba hal baru.
Keempat, evaluasi style kamu
Yup! Evaluasi setelah berekperimen itu penting. Kenali poin-poin utama dari baju atau aksesoris yang menurut kamu bisa pakai terus selama bertahun-tahun tanpa melihat tren yang datang dan pergi. Kamu juga bisa mengevaluasi item baju mana yang bisa dipadupadankan dengan cantik.
Kelima, tetap berpegang pada dirimu yang otentik
Langkah terakhir, yang paling penting adalah tetap setia pada jati diri kamu.
Pada akhirnya, style adalah bagaimana kamu mengekpresikan dirimu yang sebenarnya, bukan sekedar mengikuti tren.
Sumber: masarishop, theeverygirl
