KUDUS – Progres pengerjaan perbaikan Jalan R. Agil Kusumadya sudah mencapai 7 persen. Perbaikan jalan nasional ini dilakukan dengan membongkar lapisan aspal dan fondasi sebelumnya.
Proyek strategis ini merupakan salah satu paket utama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kudus pada tahun anggaran perubahan 2025.
Saat peninjauan dari Dinas PUPR Kudus pada Kamis, 13 November 2025, para pekerja proyek masih membongkar lapisan aspal. Terlihat alat betat juga mulai meratakan tanah di bawah aspal.
“Ruas jalan R. Agil Kusumadya ini merupakan wajah kota Kudus, jadi menjadi prioritas utama kami tahun ini. Progresnya saat ini sudah sekitar 7 persen,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas PUPR Kudus, Harry Wibowo saat meninjau lokasi.
Ia menjelaskan proyek tersebut menggunakan anggaran perubahan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dengan pagu Rp12 miliar dan nilai kontrak Rp11,8 miliar.
Waktu pelaksanaan ditetapkan selama 60 hari kalender, dimulai sejak akhir Oktober 2025.
Pekerjaan jalan ini, katanya, terbagi menjadi dua jenis utama, yakni pekerjaan beton bertulang mutu FS45 dan lapisan aspal AC-WC.
Untuk beton, pengerjaan dilakukan di tiga titik perempatan dengan beban kendaraan tinggi, yaitu di depan DPRD Kudus, kantor PLN, dan Rumah Sakit Mardirahayu.
Total panjang jalan yang dikerjakan mencapai 1 kilometer, dengan lebar bervariasi antara 13 hingga 17 meter.
Harry menambahkan, desain perbaikan jalan kali ini tidak menambah ketinggian permukaan jalan agar tidak menimbulkan dampak bagi rumah warga di sekitar.
"Jadi tidak menambah ketinggian jalan yang sudah ada. Masukan dari masyarakat, supaya tidak ada peninggian sehingga rumah warga sekitar tidak di bawah jalan," jelasnya.
Selain itu, kata dia, pembongkaran aspal ini juga karena struktur pondasi lama yang kurang kuat.
Sementara di sisi lain, pihaknya juga mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp20 miliar ke pemerintah pusat melalui skema Investasi Jalan Daerah (IJD) untuk melanjutkan perbaikan dari depan Rumah Sakit Mardirahayu hingga Terminal Kudus.
Dengan begitu, seluruh ruas utama dapat tersambung dengan beton yang sudah ada.
“Kami berharap usulan ini disetujui, agar wajah kota dari pintu masuk hingga pusat kota bisa tertata rapi dan nyaman dilalui,” jelasnya.
Untuk sementara ini, pihaknya meminta masyarakat memaklumi kemacetan yang terjadi di sekitaran proyek.
Ia mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) dan Satlantas Polres Kudus.
Jika kemacetan sudah parah, jalur lambat di sisi timur akan dijadikan alternatif bagi mobil kecil.
“Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan sementara ini. Mudah-mudahan dengan doa dan dukungan masyarakat, pekerjaan bisa selesai tepat waktu dan hasilnya maksimal,” pungkasnya.
