Forkopimcam Kudus Kota Siapkan Diri Hadapi Bencana di Musim Hujan

Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Forkopimcam Kota Kab Kudus Tahun 2025 digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di Halaman Mako Polsek Kudus Kota

KUDUS - Jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Kota Kudus mempersiapkan diri menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim penghujan.

Untuk menyiapkan para personel dan alat-alat kedaruratan, Apel Kesiapsiagaan Tanggap Bencana Forkopimcam Kota Kab Kudus Tahun 2025 digelar pada Jumat, 31 Oktober 2025, di Halaman Mako Polsek Kudus Kota.

Kapolsek Kudus Kota, AKP Subkhan memimpin apel yang berlangsung pukul 07.30 s.d 08.30 WIB ini.

Apel ini juga bertujuan memperkuat sinergitas antara instansi pemerintah, TNI/POLRI, dan relawan di tingkat kecamatan.

Acara ini dihadiri oleh unsur penting Forkopimcam dan pihak terkait. Di antaranya, Camat Kota Andrias Wahyu Adi Setiawan, Kapolsek Kudus Kota AKP Subkhan, Danramil 01 Kota Kapten Cba Indro Wharman, Kepala UPT Puskesmas Rendeng dr. Novita Indras Sari. Serta personel TNI/POLRI, Bhabinkamtibmas & Babinsa, serta Relawan Kencana Kota dan BPBD Kab Kudus.

Dalam arahannya, Kapolsek Kudus Kota menekankan bahwa kegiatan ini adalah bentuk mitigasi dan pelayanan kepada masyarakat.

"Ini sudah memasuki musim penghujan yang tentunya ada potensi bencana... yang kita perlukan adalah kesiapsiagaan kita dalam menghadapi biar kita tidak terdadak. Karena ini adalah bentuk pelayanan pada masyarakat harus punya semangat untuk melayani bekerja dan menjaga masyarakat," ujarnya.

Camat Kota juga menegaskan komitmen sinergi dan kolaborasi dalam penanganan bencana.

"Menurut prakiraan BMKG untuk puncak musim penghujan 2025-2026 itu jatuh pada bulan November dan Desember 2025 dan Januari, Februari 2026," jelas Camat.

Sementara itu, Danramil 01 Kota memberikan instruksi penting mengenai pencegahan dini di wilayah binaan.

Ia menginstruksikan kepada Babinsa dan Bhabinkamtibmas untuk menggalakkan kerja bakti membersihkan selokan agar aliran air lancar dan mencegah genangan.

Di samping itu juga memeriksa pohon-pohon tua atau rimbun dan berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk pemangkasan guna menghindari pohon tumbang yang membahayakan warga.

Usai apel, kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan cara menggunakan alat senso (chainsaw), serta pengecekan sarana prasarana dan kendaraan operasional yang siap digunakan untuk penanggulangan bencana.