Jakarta – Mobil Tesla dikabarkan mengalamli 278 kecelakaan dalam kurun waktu kurang lebih setahun saat menggunakan teknologi bantuan pengemudi, termasuk fitur ” Full Self Driving ” dan “Autopilot”. Demikian data pemerintah federal, belum lama-lama ini.
National Highway Traffic Safety Administation (NHTSA) mencatat perusahaan mobil listrik yang didirikan oleh Elon Musk ini bertanggung jawab atas setitat 70 persen dari total 392 yang melibatkan bantuan pengemudi dari 1 Juli 2021 sampai dengan 15 Mei 2022.
Sementara itu, Hyundai berada di barisan kedua dengan 90 kecelakaan yang melibatkan bantuan pengmudi, dan ikuti oleh Subaru dengan 10 kecelakaan dan Ford dengan lima kecelakaan.
Pembuat mobil lain termasuk Toyota, BMW, Porsche, Hyundai,, dan General Motors masing-masing menyampaikan kurang dari lima kecelakaan terkait bantuan pengemudi. Demikian sebagaimana dikutip dari New York Post, Selasa (21/6/2022).
Informasi ini muncul setelah NHTSA meningkatkan penyelidikan dalam sistem Autopilot Tesla, yang membantu menjaga kendaraan tetap dalam jalur dan secara otomatis menyesuaiakan kecepatan kontrol jelajah berdasarkan arus lalu lintas.
Autopilot dinilai masih membutuhkan pengawasan manusia dan kurang ambisius bila dibandingkan fitur Full Self Driving Tesla, yang mengotomatiskan mengemudi bahkan di jalan-jalan yang padat.
Administrator NHTSA, Steven Cliff, menegaskan bahwa data tersebut tidak memiliki konteks tertentu dan dimaksudkan sebagai panduan untuk membantu mengidentifikasi tren keselamatan.
“Saya menyarankan untuk berhati-hati sebelum mencoba menarik kesimpulan hanya berdasarkan data yang kami rilis,” kata Cliff, menurut laporan CNBC.
“Faktanya, data saja dapat menimbulkan lebih banyak pertanyaan dari pada jawaban,” sambungnya.
Untuk diketahui, NHTSA pertama kali mulai mewajibkan pembuat mobil untuk melaporkan kecelakaan terkait bantuan pengemudi pada tahun lalu.